Grsync : Simple Interface Untuk Rsync
Bagi anda yang sering berurusan dengan copy, sinkronisasi dan backup file tentunya sudah tidak asing lagi dengan rsync. Sebuah aplikasi berbasis command line yang sederhana namun sangat powerfull. Bagi yang tidak biasa menggunakan command line, alternatif lainnya bisa menggunakan Grsync.
Grsync adalah interface untuk aplikasi rsync yang dibangun menggunakan GTK2 dan mepunyai lisensi GPL. Aplikasi ini mendukung fitur-fitur umum atau opsi yang ada pada rsync dan sangat efektif digunakan untuk melakukan sinkronisasi antar lokal direktori.
Instalasi
Berikut ini langkah-langkah instalasi Grsync yang saya jalankan pada Linux Ubuntu 10.04.2 a.k.a Lucid Lynx:
- Jalankan Terminal (Applications | Accessories | Terminal)
- Install Grsync dengan menggunakan perintah:
sudo apt-get install grsync
- Tunggu hingga proses instalasi selesai
- Jalankan Grsync melalui Applications | System Tools | Grsync. Terlihat tampilan Grsync pada saat pertama kali dijalankan seperti pada gambar di bawah ini:
Penggunaan
- Sebelum menjalankan Grsync, yang pertama kali dilakukan adalah membuat Session dengan cara klik tombol Add kemudian isi dengan nama sessionnya. Misalnya saya akan buat session baru untuk backup data dari direktori /home/wdzgouch ke USB Flash Disk (UFD) dengan nama sesssion “Home To UFD”.
- Selanjutnya adalah menentukan Source and Destination directory. Source directory (drektory sumber) diisi pada kolom yang pertama yaitu /home/wdzgouch/, sedangkan Destinantion directory (direktori tujuan) diisikan pada kolom yang kedua dalam hal ini direktori mounting UFD yaitu /media/KINGSTON/backup/. Seperti terlihat pada gambar di bawah:
- Untuk pemilihan option bisa dilakukan dengan memilih opsi-opsi yang tersedia yang terdiri dari 3 kategori, yaitu: Basic options, Advanced options dan Extra options. Pada bagian Basic options saya memilih opsi Preserve time, Preserve permissions, Delete on destination, Verbose, Show transfer progress dan Windows compatibility. Seperti terlihat pada gambar di bawah:
- Sedangkan pada bagian Advanced options pilih bagian Additional options dan mengisikan opsi –exclude=*.iso* –exclude=’Downloads’ –exclude=’Music’. Berdasarkan opsi ini maka rsync akan mengabaikan file dengan ekstensi iso serta direktori Downloads dan Music. Seperti terlihat pada gambar di bawah:
- Sebelum menekan tombol Execute, anda bisa menjalankan poses simulasi rsync dengan cara menekan tombol Simulation.
- Jika yakin semuanya sudah siap, tekan tombol Execute.
Fitur
Berikut fitur-fitur utama pada Grsync berdasarkan http://www.opbyte.it/grsync/#features :
- Most commonly used rsync options available, additional options may be specified by command line switches
- Saves multiple settings with customized names (no limit on number of “sessions”)
- Can do simulation or normal execution
- Captures and prints rsync output nicely on a own window and log to a file
- Parses rsync output to display progress bars and other information
- Highlights errors and show them on a separate window, for better and faster control over rsync runs
- Can pause rsync execution
- A good number of translations available
- Can run custom commands before (and stop in case of failure) and after rsync
- Shell script for batch, crontab use etc. provided (grsync-batch)
- Can import and export sessions on file; i.e. share your settings with people!
- Can minimize to system tray (status icon)
- Can run specific sessions with superuser privileges
- Rsync backup made easy!
- Needs rsync installed on the system (command line tool only, no need for server-side daemon) and GTK
- Available for free and with sources!
- Works on many linux distributions (including Nokia Maemo), Mac OS X and windows!
Happy Grsync 🙂
Thank you infonya
apakah bisa antar 2 cpu (1 cpu, 1 laptop)?
pilihan utk cpunya dibagian mana? saya tidak ketemu