DI’s Way
![](https://www.vavai.com/wp-content/uploads/2018/04/home_artist2.png)
Nama pak Dahlan Iskan itu kalau disingkat menjadi DI. Kadang disingkat juga jadi DIS. Kalau buat admin email server, kadang dibuat namanya jadi d.iskan atau diskan@domain.com.
Karena ada semacam filosofi jalan hidup, alur kehidupan pak Dahlan Iskan itu bisa disebut “DI’s Way”, sama seperti istilah dulu Widjojonomics atau Habibienomics untuk menggambarkan kebijakan ekonomi pak Widjojo Nitisastro dan pak BJ Habibie.
Nama DI’s Way ini yang kemudian menjadi nama blog pak Dahlan Iskan. http://disway.id. Dahlan Iskan Way.
Memang banyak tulisan pak Dahlan Iskan-terutama soal Manufacturing Hope-yang bertebaran di internet, namun tulisan yang memang langsung dikelola pak Dahlan Iskan adalah disway.id ini.
Sebagai wartawan kawakan, tulisan pak Dahlan Iskan mengalir bernas. Enak dibaca dan mencerahkan. Orang mungkin bisa berbeda pendapat soal sosok pak Dahlan Iskan, saya termasuk kategori yang mengaguminya.
Salah satu kehebatannya adalah menulis blog setiap hari. Itu berat, karena sebagai blogger saya merasakannya. Menjadi kebiasaan saya setiap pagi membaca tulisan pak Dahlan Iskan sampai akhirnya hal itu saya wajibkan juga ke seluruh team di PT. Excellent Infotama Kreasindo, agar mereka bisa membaca tulisan-tulisan bagus, merasakan konsistensi dan membiasakan diri untuk berpikir terbuka kearah kemajuan.
Mulai beberapa waktu lalu saya mewajibkan team Excellent untuk membaca posting pak Dahlan Iskan minimal 1 posting sehari. Mulai pekan ini tugasnya saya tambah dengan memberi komentar, agar jadi orang tidak sekedar silent, mau berinteraksi dan mau membuka diri meningkatkan kualitas.
Saya barengi dengan membiasakan team untuk menulis hal-hal ringan di Excellent atau dikehidupan sehari-hari, minimal 1 posting di blog masing-masing, seminggu sekali.
Berdasarkan pengalaman para staff senior di Excellent, kebiasaan menulis ini akan membawa dampak positif pada kebiasaan membuat laporan. Melatih diri dalam menulis ringkasan ataupun tutorial. Bisa menjadi jalan meningkatkan kualitas layanan Excellent terhadap klien.
Saya juga kerap membagi link artikel bagus ke group Telegram Excellent. Misalnya tulisan-tulisannya pak Rhenald Kasali. Saya mendorong mereka untuk mengisi pikiran dengan tulisan-tulisan mencerahkan, agar mereka tetap aware dan bisa memilah mana tulisan sampah dan mana tulisan yang mencerdaskan.
Kalau nanti sudah menjadi kebiasaan baik dan positif, saya tidak perlu mewajibkannya. Akan menjadi kebiasaan sendiri. Salah satu staff Excellent bisa membuat buku baru dalam waktu 1 bulan. Padahal itu buku teknis, dengan screenshot proses instalasi dan konfigurasi, berikut dengan kata-kata pengantar dan pembuka setiap bab. Buku ini akan naik cetak di pekan depan, sudah memuat outline terbaru terkait buku Excellent, agar kualitasnya lebih baik lagi.
Jika buku ini naik cetak, nantinya akan ada materi training baru di Excellent, pengajarnya adalah si penulis buku. Bukunya akan dijual juga secara online di online shop, disiapkan juga dalam format ebook. Nantinya ada royalti buku yang akan diakumulasi setiap bulannya.
Nama penulisnya adalah : Muhammad Dhenandi, manajer layanan cloud services di Excellent.
Dari kebiasaan menulis artikel dan membaca hal-hal positif, akan membuka peluang meningkatkan pendapatan dari fee instruktur mengajar training. Ditambah dengan fee dari royalti buku. Bisa digunakan untuk menambah tabungan dan investasi setiap bulannya.
Jika dalam agama ada 3 amalan yang tidak terputus meski seseorang meninggal dunia, yaitu :
1. Anak yang berbakti pada orang tua
2. Amal jariah
3. Ilmu yang bermanfaat
Maka yang ketiga ini bisa mudah dicapai. Membuat artikel/tutorial yang membantu orang lain meningkatkan kualitas hidup, membantu banyak pihak memperbaiki kualitas layanan, itu bisa menjadi ilmu yang bermanfaat.
Dunia dapat dari fee mengajar dan fee royalti buku, akhirat dapat dari ilmu yang bermanfaat. 1x usaha, mendapat 2 hasil yang bisa terus mengalir hingga beberapa waktu. Mau cari usaha apa lagi?
Jadi pak Dahlan Iskan, terima kasih untuk tulisan-tulisan dan insight-nya. Dalam waktu 10 menit, saya bisa membuat 2 posting blog yang saya tulis pertama di Facebook status saya ini 🙂