“Lho, Diet lagi?”, demikian komentar orang rumah saat saya menginformasikan bahwa hari itu akan ada pengiriman katering diet.
Iya, saya memang memesan katering diet untuk mendukung program pribadi. Kebetulan sejak beberapa waktu yang lalu saya berusaha menyempatkan diri untuk berolahraga secara rutin, namun jika asupan makanan tidak terkontrol, yang terjadi saya malah makan lebih banyak untuk mengimbangi kalori yang keluar.
Untuk kali ini, saya memesan ke Yellowfit Kitchen. Sebelum ke Yellowfit, sebelumnya saya pernah menggunakan KenyangSenang untuk diet Mayo. Kali ini saya memilih Yellowfit karena katering ini yang merespon untuk pengiriman ke wilayah Bekasi. Beberapa katering lain umumnya hanya tersedia di Bandung, Jakarta, Depok dan Tangerang.
Tanpa katering diet sebenarnya saya bisa saja menjalani proses diet. Tapi saya sudah tahu mana yang punya peluang berhasil untuk saya, yaitu kegiatan yang rutin dan terkontrol, bukan kegiatan terserah saya.
Yellowfit menerapkan mekanisme diet IIFYM (If It Fits Your Macros) atau diet rendah kalori. Bedanya dengan diet Mayo, ini masih pakai garam sedikit (kata mereka lho ya, hehehe…) based on healthy food. Rata-rata sekitar 400-500 kalori.

Saya memesan untuk paket Lunch dan Dinner. Paket Lunch untuk makan siang dikirim sekitar jam 9 pagi sudah sampai di kantor, markas Excellent Premier Serenity, sedangkan paket Dinner untuk makan malam dikirim ke rumah-markas Excellent DJ-sekitar pukul 14.00 WIB. Cukup cepat dan bagus pengirimannya.
Saya biasanya memakan paket lunch saat jam istirahat di kantor sedangkan paket dinner saya makan di rumah sebelum maghrib.
Semua paket so far cocok untuk saya. Saya memang ditanya, “Apakah ada pesan khusus terkait makanan” dan saya tulis bahwa saya tidak suka pasta, cheese dan sebaiknya menghindari mie. Saya senang ikan, ayam dan protein hewani lainnya, jadi tanpa nasipun saya tidak masalah sepanjang ada protein hewani.
Biasanya paket lunch tidak pakai nasi, meski kadang ada juga. Jika paket lunch tanpa nasi, saya sangat senang, karena memang itu yang saya inginkan. Saya ingin mengurangi konsumsi nasi, garam dan gula, jadi jika saya tidak sarapan pagi dengan nasi, tidak makan siang dengan nasi, pilihan saya makan nasi hanya di paket dinner.

Saya tidak menargetkan penurunan berat badan yang drastis untuk paket diet ini, karena fokusnya memang mengurangi asupan nasi, garam dan gula. Berat badan saya saat pertama menjalani diet adalah 77.5 kg. Jika saya bisa mencapai berat 73-74 kg tentu akan senang sekali, karena pada posisi berat 77.5 kg, saya merasakan lemak perut yang bisa saya pegang dan saya cubit-cubit :-). Targetnya, lemak perut itu harus dihilangkan dengan cara normal.
Cara normal yang saya maksudkan adalah menjaga asupan pola makan dibantu dengan katering diet, berolahraga secara teratur dan istirahat yang cukup. Saya cukup pede akan bisa mencapai level yang saya inginkan meski proses diet ini dimulai tepat seminggu sebelum hari raya Idul Adha.
Selain tantangan makan olahan daging 🙂 atau makanan khas lainnya yang disiapkan untuk hari raya Idul Adha, saya ingat ada niatan untuk menjalani puasa Tarwiyah dan puasa Arafah 2 hari sebelum Idul Adha.
Kemarin adalah puasa Tarwiyah. Alhamdulillah ternyata normal-normal saja, meski saya sahur dengan ubi dan pisang rebus ditambah dengan ikan. Untuk buka puasa, saya menggabungkan paket lunch dengan paket dinner, meski terpaksa membuang sayur yang sudah tidak segar karena saya lupa menyimpannya di kulkas. Kebetulan kemarin menunya nasi goreng daun jeruk dan tomyam ikan plus chicken teriyaki, jadi rasanya enak dan tidak ada masalah.
Menggunakan katering diet kan butuh biaya, apa nggak sebaiknya masak sendiri saja? Eits jangan salah. Jika saya masak sendiri atau pesan makanan, kadang biayanya malah jauh lebih besar. Apalagi seperti saya sampaikan diatas, saya tipikal yang bisa berhasil menjalani sesuatu jika hal itu bersifat rutin dan teratur. Katering diet membuat saya teratur menjaga asupan makanan yang saya inginkan.
Semoga hasilnya bagus dan berkah, baik buat saya pribadi maupun keluarga.