Bolehkah Email Server Perusahaan Menggunakan Server Jangkrik (Rakitan)?
Beberapa waktu yang lalu saya mendapat pertanyaan dari salah seorang alumni training Excellent mengenai baik buruknya penggunaan email server jangkrik/rakitan biasa. Apakah sebaiknya dihindari atau bisa saja dipakai jika jumlah usernya masih sedikit. Saya share di blog saya karena pertanyaan yang ia tanyakan besar kemungkinan ditanyakan juga oleh Sysadmin lain yang hendak melakukan implementasi sistem (bukan hanya mail server) namun terbentur budget.
Sy XXXXXX mas, dari PT. XXXX XXXX XXXX, yg beberapa waktu lalu mengikuti training zimbra mail server di tempatnya mas Vavai, Begini mas, setelah meeting dgn management kantor sy, karena terbentur oleh budget, kami memutuskan untuk membuat mail server zimbra diatas mesin cpu biasa , bukan cpu server.
Menurut pendapat mas Vavai gimana? Apakah memungkinkan dengan membuat Zimbra mail server di mesin CPU biasa? dengan jumlah user account saat ini sekitar 110an account ? dan bagaimana juga performance nya si mail server itu sendiri dengan menggunakan CPU biasa? Bisa tolong berikan kami gambaran mas, barangkali mas Vavai sudah ada pengalaman membuat mail server dengan menggunakan pc biasa.
Dan kalau memungkinkan, spesifikasi nya sebaiknya seperti apa yah mas ? processor nya menggunakan dual core ? core 2 duo ? atau quad core , kl untuk ram mungkin sy akan menggunakan ram 8 GB dan untuk hdd nya sebaiknya menggunakan brp gb yah mas ? mengingat kemungkinan akan ada user yg setting leave message on server.
Dan berikut adalah jawaban saya :
*****
Pada prinsipnya penggunaan CPU/server bisa disesuaikan dengan tingkat kepentingan dari sebuah perusahaan. Jika email merupakan pelengkap saja dan relatif jarang dipakai (misalnya digunakan di lingkungan sekolah yang penggunaannya jarang), penggunaan CPU biasa/PC rakitan relatif tidak bermasalah.
Jika digunakan untuk perusahaan yang menggunakan email sebagai tulang punggung komunikasi baik internal maupun eksternal (dengan pihak customer ataupun vendor), tinggal diukur sejauh mana kerugian perusahaan jika satu saat mail server down akibat crash mendadak atau akibat PC rakitan tersebut tidak sanggup menampung proses operasional yang ada.
Server branded (ataupun rakitan khusus server) memang tidak menjamin hal yang sama tidak akan terjadi tapi daya tahan dari server branded atau perangkat khusus server biasanya sudah disertifikasi untuk penggunaan tertentu. Jika perusahaan mengalami kerugian besar jika misalnya mail server crash/down dan untuk recoverynya membutuhkan waktu yang cukup lama (berjam-jam untuk mengganti perangkat, instalasi ulang dan konfigurasi ulang), sebaiknya perusahaan mempertimbangkan rencana pemilihan jenis server sebaik-baiknya.
Masalahnya, jika satu waktu terjadi crash/gangguan mail server yang disebabkan hardware yang kurang mumpuni, manajemen bisa mempertanyakan sejauh mana study kelayakan yang sudah dilakukan oleh pihak IT perusahaan. Jika mail server merupakan media komunikasi yang cukup penting bagi perusahaan, mail server merupakan bagian dari investasi dan bukan sekedar beban biaya saja.
Untuk jumlah user sebesar 110 account memang masih relatif sedikit namun perlu dilihat juga trafik email per hari. Sejauh mana pengaruh kehilangan data akibat masalah mail server mendadak yang prosesnya membutuhkan waktu untuk recovery?
Untuk pemilihan spesifikasi, pertimbangkan juga apakah dalam jangka waktu 2-5 tahun spesifikasi tersebut masih mencukupi atau tidak? Pengalaman saya diperusahaan, biasanya manajemen akan mempertanyakan jika belum sampai 2 tahun kita sudah mengajukan pembelian perangkat lagi untuk menggantikan yang lama atas alasan sudah tidak mampu mengikuti perkembangan. Pertanyaannya kembali pada sejauh mana study kelayakan yang sudah dilakukan.
Jika kendalanya adalah budget, bisa disiasati dengan mixed/combine spesifikasi, misalnya server utama merupakan server branded dengan spesifikasi yang cukup bagus sedangkan untuk backup bisa menggunakan PC rakitan dengan spesifikasi memory dan harddisk yang cukup besar. Cara ini lebih baik karena bisa menekan biaya sesuai budget namun juga tidak mengorbankan keamanan data.
*****
Mungkin ada yang berpendapat : “Ah, saya pakai server rakitan, sudah 5 tahun baik-baik saja. Nggak pernah mati (karena nggak pernah dihidupkan, hahahaa, becanda…), jalan normal dan bagus. Yang penting pilih motherboard dan spesifikasinya saja yang benar”. Ya sah-sah saja. Setiap orang kan punya pengalaman masing-masing. Pada prinsipnya, jika perusahaan memiliki budget untuk spesifikasi yang bagus, jangan kurangi spesifikasi itu, apalagi dengan alasan, “Oh pak, Server Linux bisa jalan dengan spesifikasi yang rendah kok”.
Omongan seperti itu bisa jadi bukan sebuah prestasi melainkan jadi bumerang. Jangan lupa bahwa sistem sebaiknya didesain bukan untuk 1-2 tahun melainkan untuk 3-5 tahun. Bisa saja sekarang mencukupi namun tidak mampu mengikuti perkembangan organisasi dan kebutuhan perusahaan.
Jika perusahaan hanya mampu menyediakan budget terbatas, baru deh kita melakukan pemilihan sebaik-baiknya dan menyeimbangkan budget dengan kemampuan sistem.
Di Enterprise business, kelas yang mengajarkan performance analysis itu mahal, karena melakukan study atas real life data. Mungkin kalo sampeyan selama ini sudah melakukan banyak implementasi, kumpulkan data performance dari mail server mereka per quarter atau per year, kemudian lakukan analysis dan ambil kesimpulan dari situ. Bisa buka kelas baru, Performance Analysis and Capacity Planning for Zimbra Mail Server. Lengkap dengan praktek sizing, pemilihan kelas hardware, forecasting etc.
Pengalaman saya dengan software ataupun hardware begini.
Walaupun fungsi dan tampilan luarnya sama, dan bahkan mungkin chipset/komponen/library di dalamnya sama, harga antara barang ‘curah’ (rakitan, hasil kerja freelancer mahasiswa, dsb) berbeda jauh dengan barang ‘bermerek’ (dibuat oleh perusahaan yang terkenal).
Untuk kasus komputer dan barang2 elektronik, seringkali bahkan dibuat di negara yang sama (Taiwan, China), dan mungkin saja di pabrik yang sama.
Mengapa harganya jauh berbeda? Orang sering mengira bahwa faktor utamanya ‘hanyalah’ karena mereknya sudah terkenal sehingga butuh biaya marketing yang tinggi, sehingga mendongkrak harga.
Tapi sebenarnya, ada faktor lain yang tidak terlihat oleh end user dalam jangka pendek, yaitu pengetesan, baik prosedurnya, maupun tools dan tekniknya.
Pengetesan yang baik dan benar butuh biaya yang tidak sedikit. Sebagai contoh, pabrik laptop Toshiba punya tangan robot yang kerjanya mengetik, digunakan untuk mengetes ketahanan keyboard laptop Toshiba supaya awet bertahun2 dipakai.
Contoh lain, vendor software yang sudah mapan, punya orang khusus yang digaji untuk mengetes aplikasi yang dibuat untuk menemukan bug.
Beda dengan freelancer mahasiswa yang kerja sendiri dan seringkali hasil kerjaannya tidak dites dan langsung di deliver.
Nah, dengan kita membeli produk yang branded, kita bisa yakin bahwa produk tersebut sudah melalui proses QC yang teliti dan berlapis-lapis untuk meminimalkan cacat produksi sampai ke tangan end user.
Dear Pak vavai,
Bagaiman jika server rakitan dengan mainboard, processor dan memory yg sekelas server branded..?
Sebab saya sudah merakit server dengan xeon processor dan memory DDR2 4 giga pada motherboard intel serverboard dan NIC gigabit. Nah server ini rencananya saya ingin jadikan mailserver zimbra.
Mohon masukan pak vavai.. (sehubungan budget dibawah $1000)
Salam,
Wisnu
Pengalaman saya pribadi menggunakan Komputer Rakitan dgn specs :
DNS Server : Processore Dual Core socket 775, RAM 2GB, Motherboard ASUS
Mail Server Zimbra : Processore Core 2 Duo socket 775, RAM 2GB, Motherboard Gigabyte,
Listrik Stabil dan Di pakai UPS Battery External ( Rakitan ).
Alhamdulillah tidak ada masalah mas dgn jmlah user skitar 300an,, berjalan dengan lancar selama 2,5 thn di salah satu perusahaan Kontraktor sampe Projectnya selesai.. ^^
Jangan lupa, kepadatan memory dan masa operasi bisa berbanding lurus dengan error yang muncul di memory (walupun hanya 1 bit) dan mengakibatkan data corrupted. Inilah alasan dibuatnya memory ECC / ECC Registered yang dirancang untuk komputer yang bekerja 24 jam sehari sepanjang tahun. Tanpa fitur ini, efek buruk yang terjadi bisa mengakibatkan data corrupted sampai dengan security vulneralities. Fitur ECC / ECC Registered ini, tidak seperti RAID yang sudah bisa disediakan via software di komputer desktop/jangkrik, sampai sekarang tidak bisa disediakan di komputer desktop/jangkrik via software.