Belajar Menanam Bawang Merah di Brebes
default
Hari Selasa dan Rabu kemarin saya beredar di Brebes, Jawa Tengah, untuk singgah dan bersilaturahmi dengan keluarga besar yang ada di Brebes. Berangkat sore dari Semarang menggunakan kereta api Argo Muria, saya tiba di stasiun Tegal selepas maghrib kemudian meluncur ke Brebes. Sebenarnya bisa naik kereta yang turun langsung di stasiun Brebes, namun waktunya agak malam, jadi saya pilih yang turun di Tegal.
Mumpung sedang di Brebes, sekalian saja kesempatan tersebut saya pergunakan untuk belajar menanam bawang pada petani disana. Keluarga yang ada di Brebes mengajak saya bertemu dengan beberapa petani bawang yang menjelaskan tata cara menanam bawang, melakukan perawatan hingga tips menghadapi hama dan penyakit.
Di Brebes, umumnya bawang ditanam di sawah. Dengan usia tanam rata-rata 2 bulan, bawang bisa lebih cepat panen dibandingkan padi. Hanya saja, biaya tanam bawang lebih besar dari padi.
Ukuran bedengan untuk bawang bervariasi disesuaikan dengan kontur lahan yang ada. Petani yang saya temui menggunakan lebar bengan 1.5 m dengan jarak parit 50 cm. Untuk jarak parit ini sebenarnya cukup lebar, karena ia sendiri bilang yang penting cukup untuk berjalan, rata-rata seukuran panjang 2 telapak kaki.


Untuk bibit menggunakan produksi sendiri, diambil dari hasil panen yang disimpan selama beberapa bulan, umumnya sekitar 3 bulan. Jarak tanam menggunakan 5-10 cm antar bibit dan 15 cm antar larik (baris kecil). Penyiraman dilakukan sekali sehari kecuali hujan. Pemupukan dilakukan rutin, umumnya menggunakan NPK di fase vegetatif dan tambahan KCL saat masuk fase generatif atau saat sudah berumur 30 HST.
Nanti bertahap video rekamannya akan coba diupload. Penjelasan dari petani nantinya dikomparasi dengan pengalaman petani lain, namun informasi tersebut berharga bagi Zeze Zahra karena bisa menjadi informasi tambahan untuk menanam bawang merah.
