Balada Perbaikan Mail Server 3 : Kunjungan Pertama
Hari Sabtu pagi, 4 April 2015, saya meluncur ke markas Excellent Emerald Spring. Saya mengecek persiapan training Zimbra Fundamental & Medium. Semua kelihatannya sudah disiapkan sudah cukup baik, karena persiapan ini selalu dibahas saat acara brainstorming dan juga saat membahas aspek Kaizen di Excellent. Mengacu pada SOP yang dibuat team, persiapan saya anggap beres dan setelah memberikan beberapa pesan kepada PIC team, saya berangkat bersama salah satu team yang belum lama bergabung dengan Excellent.
Sebelum berangkat saya minta agar CD dan DVD yang diperlukan untuk disiapkan. Saya juga mengecek lokasi via Google Maps, karena meski sering mondar-mandir ke sekitaran lokasi, saya termasuk kampungan karena belum pernah datang ke Gedung Tifa. Saya check alamatnya, ada di Kuningan. Mendengar kata Kuningan, refleks saya berasumsi di daerah Rasuna Said, jadi saya memutuskan untuk naik kereta Commuter.
Biasanya kalau saya berkunjung ke beberapa klien dikawasan Rasuna Said (ada beberapa klien Excellent yang berderet di Rasuna Said, bukan nyombong sih, tapi kesannya belagu ya, hehehe….), saya naik kereta dari Bekasi, transit di Manggarai. Dari Manggarai saya naik kereta jurusan Tanah Abang, turun di Stasiun Sudirman. Dari Stasiun Sudirman, saya naik taksi ke lokasi. Persis seperti yang saya ceritakan di status “The Lenovo Affair” 😀
Antara pilihan naik taksi atau APTB atau kereta, akhirnya saya memutuskan naik KA Commuter Line. Alasannya? Ya penghematan ;-). Apalagi karena Sabtu habis libur (Jum’at libur paskah), semestinya tidak terlalu ramai.
Ternyata, saat sampai di stasiun, antrian berekor panjang sekali. Saya memang tidak perlu antri karena semua team Excellent dibekali kartu Multi Trip Commuter Line. Namun, staff yang ikut saya ini belum lama bergabung jadi ia belum punya kartu multi trip. Kalau antri dulu akan lama sekali, jadi akhirnya saya menelpon team yang ada di markas Excellent Emerald Spring untuk datang mengantar kartu multi trip agar bisa digunakan.
Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya kartu datang dan kami naik kereta sesuai skenario.
Sampai di stasiun Sudirman, saya naik taksi ke lokasi. Ndilalahnya, ketemu sama pengemudi taksi yang bingung saat saya bilang mau ke gedung Tifa :
“Mas, tolong kasih tahu jalannya ya, saya nggak tahu”
Jiaaah, sama-sama nggak tahu dong. Jadilah saya mengandalkan Waze dan Google Maps. Tapi lho kok malah ke Sudirman kemudian ke Gatsu ya. Ternyata Gedung Tifa memang sama-sama Kuningan tapi ini daerah Kuningan Barat belakangnya gedung Jamsostek.
Inilah kalau ada konsultan IT kelamaan beredar dari kampung ke kampung di Bekasi, cuma ke gedung Tifa saja sampai mutar-muter kesana kemari kwkwkwkw….
Sampai di Gedung Tifa sekitar pkl. 11.00, rekan team IT klien sudah ada di gedung Tifa. Saya bicara soal skenario yang akan ditempuh dan strateginya. Saya juga sempat bertanya, “Kalau worst case datanya hilang, gimana mas?”
dan jawaban klien : “Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh…. JANGAN SAMPAI TERJADI MAS !!!”.
Jadi kesimpulan saya cukup jelas dan konservatif. Apapun skenario yang hendak ditempuh, hal pertama yang harus dilakukan adalah Backup-Backup-Backup. Apa yang harus diingat? Backup. Kalau mau makan, ingatlah backup. Kalau mau reinstall, jangan lupa Backup smile emoticon
Saya bisa melakukan backup data ke server cloud Excellent di Cyber 1. Saya sudah check, kecepatan koneksi ke server cloud Excellent sekitar 100 Mbps, jadi estimasi semalaman backup akan selesai. Sialnya adalah, saya belum melakukannya sejak kemarin siang maupun malam. Saya bisa backup sekarang tapi artinya mesti menunggu cukup lama.
Saya tanya pada pihak klien, “Kalau backup ke harddisk eksternal via USB sepertinya bisa butuh waktu lama. Apakah ada server atau komputer dengan spesifikasi minimal RAM 1 GB, network card gigabit dan harddisk minimal 600 GB?”
Ternyata ada, tapi mesti diambil dari kantornya di jalan Thamrin. Butuh waktu sekitar 30 menit s/d 1 jam mulai dari berangkat kesana, mencopotnya dari rak dan membawanya kembali. Sambil minta maaf karena saya tidak terpikir alternatif ini, saya bilang pada pihak klien, sepertinya opsi backup antar server ini bisa lebih cepat dan feasible dibandingkan backup antar cloud/antar gedung.
Sambil menunggu, saya melakukan perintah screen disisi server existing (agar bisa jalan secara background process) dan kemudian menjalankan perintah rsync backup ke server cloud Excellent. Ini adalah tindakan preventif, daripada-daripada-mendingan-mendingan. Daripada gigit jari menunggu mendingan melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat smile emoticon
Setelah server datang, kami memasangnya di dekat rak server. Pihak klien menyiapkan 1 buah harddisk sebesar 900 GB, sebanyak 2 buah. Harddisk ini belum punya OS alias masih blank, jadi agar bisa saya jadikan server backup, saya perlu memformat dan menginstallnya, atau menggunakan LiveCD.
Saya bilang pada Fajar Mukharom yang ikut bersama saya : “Fajar, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan instalasi sistem Linux basic agar bisa dijadikan server backup. Tolong keluarkan CD/DVD dan DVD eksternal yang dibawa”.
Fajar melihat kearah saya dengan wajah heran, “DVD dan DVD Eksternal pak? Bukannya bapak yang bawa???”
Melihat saya masih mencerna ucapannya, Fajar melanjutkan : “Saya pikir tadi saya diminta menyiapkan saja, jadi baik CD blank, DVD Blank, CD/DVD Installer maupun DVD eksternal saya siapkan diatas meja di markas Excellent Emerald Spring…”
…
dan sepi…
dan jadilah saya, mencari alternatif lain untuk proses backup data antar server 😀
Masih berlanjut ke cerita berikutnya 😉