Apa yang dilakukan saat #DiRumahAja?

Apa yang dilakukan saat #DiRumahAja?

Banyak. Saya pribadi jadi punya kesempatan beres-beres kamar, terutama kamar Vivian yang dipakai untuk bekerja sehari-hari.

Bisa merapikan meja, membersihkan debu, merapikan pakaian, mencuci boneka, mencuci bantal dan lain-lain.

Termasuk mengumpulkan buku-buku bacaan untuk dibawa ke Taman Bacaan Excellent. Memilah buku dan koran bekas dan membuang dus-dus peralatan elektronik.

Kebetulan habis membaca ulang bukunya Marie Kondo, The Life-Changing Magic of Tidying Up by Marie Kondo. Saya punya ebooknya di Kindle, buku cetak bahasa Indonesia dan sudah membacanya beberapa kali. Saya membaca ulang dan tergerak mempraktekkannya setelah melihat seri Marie Kondo di Netflix.

Apalagi yang dilakukan? Belajar memasak. Berkomunikasi dengan guru-guru semasa sekolah dasar. Menyenangkan bisa berkabar dan berkomunikasi dengan beberapa guru baik via call maupun video call. Saya selalu ingat pesan almarhumah enyak untuk selalu ingat jasa-jasa para guru, baik itu guru di sekolah, di madrasah, di pengajian maupun guru-guru berbagai ilmu pengetahuan lainnya.

Saya juga menghubungi beberapa rekan yang sudah lama tidak berkabar. Bertanya pada salah satu rekan sekolah di SMA yang saat ini tinggal di Holland, bagaimana kabar dan situasi disana.

Situasi saat ini memang bukan sesuatu yang menyenangkan, namun untuk kebaikan bersama, kita bisa tetap produktif selama di rumah.

Selalu ada hal positif dari situasi negatif sekalipun. Jika selama ini kerap tergesa-gesa, sekarang kita bisa lebih santai. Menikmati sarapan, mencuci pakaian, menjemur diri (berikut pakaian ?), olah raga pagi, baca buku, nonton film di rumah, bermain musik dan masih banyak lagi.

Setelah urusan pribadi dan keluarga, kita bisa merambah juga ke hal lain, yaitu berusaha kontribusi pada hal-hal yang bisa membantu masyarakat banyak, yang mungkin tidak seberuntung sebagian dari kita.

Selalu ingat tulisan mas Dedi Gunawan, “Kanjeng nabi Muhammad SAW itu selesai dengan urusan diri dan keluarga di usia 40-an. Fokusnya sudah beralih, memikirkan bagaimana kebermanfaatan diri kita terhadap orang lain dan masyarakat”.

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.