5 Keuntungan Sistem Linux bagi para Administrator Windows Server

Bagi para network dan sysadmin, keberadaan Linux di dunia server bukanlah barang baru. Sebagian besar server-server internet malah berjalan menggunakan sistem server berbasis Linux. Meski demikian, banyak juga sysadmin dan network admin-terutama di Indonesia-yang selama ini secara total menggunakan sistem Windows Server tanpa pernah menyentuh atau mau tahu mengenai Linux server seumur hidupnya 🙂

Sebenarnya, apa sih pentingnya Linux server jika sistem berbasis Windows Server sudah berjalan sesuai harapan. Bukankah ada pameo dikalangan admin : “if it ain’t broken, don’t fix it” . If there is no evidence of a real problem, and fixing the “problem” would not effectively improve the system, then don’t waste time and energy (yours or anybody else’s) trying to fix it.

Berikut adalah beberapa pertimbangan mengapa Admin Windows Server bisa memetik manfaat dari keberadaan sistem operasi Linux meski tidak menggunakannya secara total untuk menggantikan Windows server :

  1. Emergency Rescue. Linux bisa menjadi penyelamat data berkat kemampuannya berjalan pada modus LiveCD dan berjalan pada memory sistem (CD bisa dikeluarkan).  LiveCD yang ada banyak yang sudah dilengkapi dengan tools anti virus(plus kemampuan definition update secara life, tools partisi, FTP client, SSH, Rsync dan tools backup+restore, burning maupun kemampuan koneksi dengan internet secara simultan. Windows memang ada yang bisa berjalan pada modus LiveCD namun dari testing yang saya lakukan, fungsinya tidak sebanyak yang bisa disediakan oleh Linux LiveCD.

    Contoh kemampuan rescue adalah jika ada komputer Windows yang terinfeksi virus kelas berat. Jangankan untuk bisa menjalankan anti virus, sekedar untuk booting saja komputer berjalan lemot seperti siput. Belum lagi adanya kemampuan virus yang mampu bersifat resident sehingga menghapus virus yang sedang aktif menjadi tidak memungkinkan dan andaikata bisa dihapus, virus dapat secara otomatis membuat cloning dirinya sendiri.

    Pilihan yang lebih elegan adalah menyelamatkan data yang ada dan kemudian melakukan format total. Kita bisa saja memindahkan harddisk yang terinfeksi ke komputer Windows lain untuk discan namun selain repot, ada resiko Windows yang bersih malah jadi tercemar virus.

    Pada posisi ini, Linux bisa digunakan untuk menyelamatkan data Windows, baik untuk disimpan ke harddisk lain, ke dalam CD/DVD melalui proses burning, ke USB maupun ke penyimpanan data jaringan.
  2. Mengurangi Biaya Lisensi. Jika masih ragu menggunakan sistem Linux untuk menggantikan Windows server, kita bisa mencoba sistem Linux untuk menggantikan beberapa fungsi yang selama ini dikelola oleh Windows Server, padahal solusi Linux untuk masalah tersebut sudah sangat efektif dan efisien, misalnya untuk backup server, file server, mail server, proxy server, FTP server, web server dan lain-lain. Secara value mungkin penghematan belum terlalu signifikan, namun yang jelas tidak lagi ada biaya untuk Client Access License maupun lisensi sistem.Jika belum pernah menggunakan Linux sama sekali, coba saja beberapa service yang mudah dikonfigurasi, sambil bertahap mencoba mencari tahu sisi kekuatan Linux.
  3. Pelindung Sistem Windows. Mengingat struktur dan mekanisme sistem Linux yang lebih resisten (salah satunya karena menganut pola otorisasi akses file system), Linux bisa dijadikan front-end untuk server-server yang berhadapan dengan internet, misalnya mail server Linux bisa dijadikan media buffer atau front-end mail server yang dipublish keluar, sementara mail server Windows menjadi back-end bagi penggunaan internal. Contoh lainnya, server Linux bisa dijadikan media gateway bagi trafik akses data keluar maupun masuk ke dalam lingkungan sistem
  4. Media Lokalisasi Data Terinfeksi. Jika ada data yang tercemar/terinfeksi virus, menyimpannya pada share folder/harddisk berbasis Windows sama halnya memelihara virus tersebut untuk tetap aktif. Jika ada data masih tercemar virus dan belum sempat dibersihkan, kita bisa menggunakan sistem Linux sebagai lokasi penyimpan data. Karena virus sebagian besar hanya mampu berjalan pada sistem Windows, virus tersebut akan lumpuh selama berada didalam lingkungan Linux. Kita bahkan bisa dengan mudah menghapus file virus jika membukanya pada lingkungan Linux
  5. Server Virtualisasi untuk Windows. Jika menginginkan sistem Windows mudah dan cepat untuk dibackup dan restore, kita bisa menggunakan sistem berbasis Linux Server sebagai host virtualisasi. Xen Hypervisor, KVM, VirtualBox maupun VMWare dapat digunakan untuk menjalankan sistem Windows diatas Linux menggunakan skema virtual server. Skema ini minimal memberikan 2 keuntungan, yaitu resistensi server induk sekaligus memudahkan proses backup dan restore yang bisa diotomatisasi

Demikian beberapa keuntungan yang bisa dipetik jika ingin tahu kenapa seorang Admin Windows yang sistemnya baik-baik saja harus melirik atau berpindah ke sistem Linux. Jika ada pandangan lain atau saran terkait hal diatas silakan diskusikan melalui halaman komentar.

Mohon dipahami bahwa saya tidak mengatakan satu sistem operasi lebih baik dari sistem operasi lainnya. Pada hemat saya, admin yang baik harus mampu menjaga sistem yang dikelolanya berjalan dengan baik, apapun sistem operasi yang digunakan. Saya membatasi diri untuk tidak terlibat pada polemik zealots sistem operasi. Bahwa artikel ini menjelaskan soal benefit penggunaan Linux dan komparasinya terhadap Windows, itu karena judul dan tagline blog saya adalah Migrasi Windows Linux dan bukan sebaliknya 🙂

5 thoughts on “5 Keuntungan Sistem Linux bagi para Administrator Windows Server

  1. Halo! salam kenal,
    Sy ada rencana mau migrasikan server fisik ke dalam VM, bayangan saya mungkin pake Virtualbox, karena sy rada familiar disitu. Mengikuti saran saudara Vai, saya akan coba pake Linux (varian Ubuntu server) sebagai Host dari VM saya. Cuma sy ada pertanyaan, 1) Virtualbox itu kan GUI based ya (kalo ga salah) sedangkan kebanyakan server linux text based, apakah harus install package GUInya dulu atau ada cara lain? 2) Bagaimana caranya agar server Host nya up, guest nya juga ikut up pada saat Host di hidupkan (otomatis gitu, ga lewat manual pergi ke Virtualbox, pilih guest, start). Mohon pencerahan nya, thanks a lot!

  2. Saran saya, sebaiknya pakai KVM atau Xen karena keduanya bisa dijalankan melalui konsole dan bisa auto start saat host start (VBox juga bisa autostart tapi vbox lebih diproyeksikan untuk penggunaan skala desktop, bukan server)

  3. blh nanya dong?mengapa selain windows server windows lain kok g bs dijadikan server?trus pada linux kok bs?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.