5 Hari Menjelang Resign : Administrasi Keuangan & Persiapan Ruang Kerja
Pekan ini adalah pekan terakhir saya bekerja di perusahaan sekarang sebelum kemudian mengganti arah kemudi di tahun 2011 dengan fokus pada wirausaha.
Setelah bulan lalu hingga minggu ketiga Desember 2010 saya lalui dengan proses serah terima pekerjaan, pekan terakhir ini saya relatif lebih santai. Akhir pekan kemarin saya isi dengan acara perpisahan di rumah saya bersama team IT yang sebagian besar merupakan rekrutmen saya. Dari 10 orang staff IT, 9 orang merupakan staff yang masuk pada waktu saya mengelola dept IT.
Proses adaptasi pengganti sayapun sudah lebih mulus, karena ia sendiri memang punya banyak kelebihan dibandingkan saya sehingga saya bisa berkomunikasi secara baik dengannya. Perbedaan pandangan dan cara melakukan sesuatu tentu saja ada dan itu merupakan hal yang natural sehingga saya lebih banyak memberikan saran saja, mengingat pada akhirnya yang menjalankan kebijakan di IT adalah pengganti saya tersebut.
Sebagai persiapan di rumah, hari Minggu kemarin saya merapikan seluruh ruangan yang menjadi ruang kerja. Cukup banyak barang yang msti saya pilah, mengingat kadang (eh, sering 😛 ) saya meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya 🙂
Proses administrasi baik untuk surat maupun keuangan sudah selesai per minggu kemarin. Saya bertemu dengan HRD manager sebelum ia cuti natal dan ia sempat berbincang pada saya mengenai besaran “uang jasa” kompensasi selama saya bekerja. Meski tidak besar, cukuplah untuk menambah kecepatan start awal saya di tahun 2011.
2 hal yang masih tersisa dan hendak saya tuntaskan dipekan ini adalah pemindahan & pengecekan ulang data-data yang pernah saya simpan, baik terkait dengan pekerjaan maupun data yang sifatnya personal serta pamitan pada teman-teman di bagian lain yang selama ini banyak berkomunikasi dengan IT.
Ada teman-teman yang bertanya, apakah jika saya fokus di wirausaha itu berarti saya tidak akan bekerja di sebuah perusahaan lagi ? Sebenarnya tidak juga, karena bagaimanapun saya tidak bisa menebak arah hidup saya. Bisa saja setelah sekian tahun ternyata ada tawaran menarik yang sulit ditolak, mengapa tidak ? Hanya saja, saat ini saya lebih fokus pada wirausaha yang saya rintis dan kembangkan.
Bukan hanya sekali memang terbersit dipikiran saya, mengenai teman-teman yang bekerja di perusahaan besar, atau mendapat tawaran kerja yang menarik dan bertanya pada diri sendiri, apakah saya tidak berminat kearah itu. Pikiran-pikiran seperti itu ternyata masih kalah dengan tekad saya untuk membangun usaha start-up dari awal. Mungkin perjalanannya lebih sulit, namun saya siap untuk itu. Mungkin tidak ada lagi kenyamanan seperti yang pernah saya alami selama bekerja pada perusahaan lain, sayapun siap untuk itu.
Kita memang tidak pernah tahu apa yang menanti di masa mendatang, namun bagi saya pribadi, jika kita sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya, soal hasil bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Tetap semangat dan optimis !
Wah selamat Mas :), saya doakan semoga tambah sukses dengan jalan nya yang baru, dan sukses juga buat usahanya…, Aminnn
Saya pengen banget bisa seperti mas.., hidup mandiri.. 🙂
@Dony,
Thanks buat doa dan dukungannya mas. Appreciated.
Sukses selalu meski mungkin beda jalan hidupnya 🙂
wow semangat entrepreneur.ntar deh coba aq tiru.hehe…