10 Tips Instalasi Server Linux agar Memiliki Performa yang Bagus

Ada beberapa pertimbangan yang patut diperhatikan jika ingin melakukan instalasi Linux yang memiliki kualifikasi High Performance, antara lain :

  1. Processor
    Processor sebaiknya 64 bit dan mampu mendukung Virtualization Tecnology, apalagi jika ditujukan untuk keperluan server virtualisasi/cloud computing.
    Disable hyper-threading. Jika CPU memuat pilihan Hyper-threading, disable pilihan ini.
  2. RAM
    Gunakan RAM yang mencukupi agar tidak terjadi penggunaan disk untuk swap. Penggunaan swap bisa dicheck dengan perintah free -m sedangkan untuk disable dapat dilakukan dengan menambahkan pilihan vm.swappiness=0 pada file /etc/sysctl.confDisable swap akan mempercepat proses karena semua perhitungan dilakukan melalui memory, namun HANYA disable swap jika jumlah memory mencukupi. Jika tidak, ada kemungkinan server hang akibat memory yang tidak mencukupi
  3. Disk
    • Jangan gunakan RAID 5. RAID 5 memang menyediakan kapasitas lebih besar namun menurunkan IO performance.
    • Jangan menggunakan NFS protokol sebagai penyimpanan data
    • Jangan menggunakan harddisk SATA karena meski menyediakan kapasitas lebih besar, kecepatannya kalah dengan harddisk SCSI dan SAS
    • Gunakan harddisk lebih kecil namun lebih banyak. Harddisk 2 x 147 GB akan lebih bagus performanya dibandingkan harddisk 1 x 300 GB
    • Gunakan SAN (Storage Area Network) dengan ukuran cache yang besar untuk penyimpanan data
    • Jika mendukung, gunakan NVRAM. NVRAM atau non-volatile RAM mempercepat proses penulisan data
    • Jangan menggunakan Drive Caches. Disable pilihan ini karena dapat menyebabkan data hilang dan tidak bisa direcovery jika terjadi mati listrik secara mendadak.
  4. Instalasi Minimal. Jika tidak memerlukan aplikasi GUI tertentu, install sistem secara minimalis. Beberapa distro Linux menyediakan tipe instalasi JeOS (Just Enough Operating System) yang sangat minimalis.
  5. Instalasi Appliance. Beberapa sistem bisa dijalankan secara virtual dan sudah tersedia aplikasi minimalis untuk itu, misalnya khusus LAMP Server, khusus minimal dll. Kita hanya perlu melakukan deployment dan mengaktifkannya
  6. Services
    Gunakan perintah chkconfig –list | grep on untuk menampilkan semua service yang sedang berjalan. Pastikan tidak ada service berjalan yang sebenarnya tidak digunakan dengan perintah ps -ef
    Beberapa service yang bisa didisable :

    Beberapa perintah untuk check services :

    lsof: Untuk check file dan koneksi network yang sedang dipergunakan
    tcpdump: Sniff network traffic.
    iostat: Monitor IO statistics
    vmstat: Monitor penggunaan CPU/memory
    `
    Apa saja service yang tidak dipakai ? Tentu mesti disesuaikan dengan kebutuhan tapi list berikut mungkin bisa membantu :aaeventd : Kalau tidak pernah menggunakan AppArmor, disable saja. Jika disable service ini, disable juga service boot.apparmor
    acpid : biarkan
    alsasound : biarkan
    atd : disable
    auditd : disable
    autofs : disable
    autoyast : disable
    cron : biarkan
    cups : jika ada printer, biarkan. Jika tidak, disable)
    cupsrenice : sesuai setting cups
    dbus : biarkan
    earlykbd : biarkan, ini untuk keyboard, kecuali kamu nggak mau pakai keyboard, hehehe…)
    earlykdm : biarkan
    earlysyslog : biarkan
    esound : disable
    fam : disable
    fbset : disable
    gpm : disable
    gssd : disable
    haldaemon : biarkan
    idmapd : disable
    joystick : disable (kecuali memakainya untuk games yang membutuhkan joystick)
    kbd : biarkan (ini juga service untuk keyboard)
    ksysguardd : disable
    lirc : disable
    lm_sencors : disable
    mdadmd : disable
    mdnsd : disable
    mircocode (Jika menggunakan processor AMD CPU disable, biarkan jika menggunakan processor intel)
    network : biarkan
    nfs : disable (Lakukan disable service portmap terlebih dahulu)
    nfsboot : disable
    nfsserver : disable
    nmb : disable
    novell-zmd : disable
    nscd : disable
    ntp : disable
    openct : disable
    pscsd : disable
    portmap : disable
    postfix : disable, kecuali pakai mail server
    powerd : disable
    pwersaved : disable, kecuali butuh untuk suspend komputer
    random : biarkan
    raw : disable
    resmgr : biarkan
    rpasswdd : disable
    running-kernel : disable, ini bukan si kernelnya melainkan pilihan untuk switch
    saslauthd : disable
    smb : disable
    smbfs : disable
    smpppd : disable
    spamd : disable
    splash : biarkan
    splash_early : biarkan
    SuSEfirewall2_setup : biarkan
    svcgssd : disable
    syslog : biarkan
    xdm : biarkan
    xfs : disable
    xinetd : disable
    ybind : disable
  7. File Descriptors Limit. Jika menggunakan file yang cukup banyak, check file /etc/security/limits untuk mengecek maksimum jumlah file yang bisa dibuka secara bersamaan. Jika jumlah file yang diproses tidak mencukupi, server bisa hang. Dalam kondisi normal, batasan ini sudah mencukupi namun untuk server-server yang melakukan proses index dan search, hal ini bisa menyebabkan perbedaan yang signifikan
  8. File System
    Gunakan tipe partisi ext3 atau ext4 untuk performance
    Mount file sistem dengan opsi noatime. Opsi ini akan mengurangi proses penulisan pada disk subsystem
    Tambahkan pilihan pada /etc/fstab
    Untuk Ext3 : natime, nodiratime, barrier = 1
    Untuk XFS : noatime, nodiratime
    Untuk ReiserFS : notail, noatime, nodiratime, barrier = flush
  9. Edit Inittab
    Lihat bagian berikut :
    # getty-programs for the normal runlevels
    # ::: # The “id” field MUST be the same as the last
    # characters of the device (after “tty”).
    1:2345:respawn:/sbin/mingetty –noclear tty1
    2:2345:respawn:/sbin/mingetty tty2
    3:2345:respawn:/sbin/mingetty tty3
    4:2345:respawn:/sbin/mingetty tty4
    5:2345:respawn:/sbin/mingetty tty5
    6:2345:respawn:/sbin/mingetty tty6
    Non aktif pada tty3 dan seterusnya dengan memberi tanda # didepan pilihan, kecuali port tersebut memang benar-benar dipakai. Tty adalah port yang menyediakan akses konsole yang bisa dijalankan dengan menekan tombol ALT+F2 s/d ALT+F6. Feature ini bermanfaat kalau kita menggunakan akses multi terminal atau untuk keperluan check sistem, namun frekuensi pemakaiannya biasanya jarang
  10. Port. Buka port yang digunakan saja, terutama untuk akses dari luar sistem. Jangan aktifkan service yang tidak dibutuhkan dan jangan open port yang tidak ditujukan untuk konsumsi publik. Banyak admin yang salah kaprah dengan mekanisme block, seolah-olah semua service yang berjalan perlu diallow aksesnya. Sebagai contoh, jika saya menggunakan DNS Server untuk keperluan lokal, saya tidak perlu membuka port 53 untuk konsumsi publik karena malah akan menyediakan akses yang tidak perlu.

Demikian beberapa tips diatas, semoga bermanfaat.

6 thoughts on “10 Tips Instalasi Server Linux agar Memiliki Performa yang Bagus

  1. oh raid 10.. tuk bagian 3.1 dan 3.2 mungkin perlu disebut apa alternatif dari raid 5 dan nfs itu apa aja.

    thx tuk tulisannya, sangat bermanfaat 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.